Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu. Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio) , Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan
Telur merupakan salah satu pangan sumber protein yang paling
mudah ditemukan. Di supermarket maupun di pedagang klontongan kita dapat
memilihnya ketika hendak membeli. Harga telur yang relatif lebih murah
dibanding sumber protein lainnya, membuatnya menjadi favorit di masyarakat. Namun
apakah Sobat Ternak tahu bagaimana memilih telur yang baik? Berikut cara-cara
yang bisa sobat praktikan.
Cek apakah ada keretakan atau tidak pada cangkang telur. Telur yang retak sangat mudah terinfeksi kuman dan bakteri. Pilihlah telur yang utuh dan bercangkang keras. Tekstur yang kasar dan terdapat butiran-butiran putih itu menandakan telur masih segar. Sedangkan kulit telur yang mulus dan mengkilap menandakan bahwa telur sudah disimpan dalam waktu lama.
2. Periksa warna cangkang
Pilihlah telur yang berwarna pekat dan cerah. Sebab,
terkadang msih ada telur berwarna pucat atau telur yang kulitnya dipenuhi
bintik-bintik hitam. Telur yang dipenuhi bintik-bintik hitam menandakan bahwa telur
tersebut sudah cukup lama sehingga kulit telur ditumbuhi jamur.
3. Periksa ukuran telur
3. Periksa ukuran telur
Ukuran telur yang besar tidak menjamin kualitas isi
telur. Pilihlah telur dengan ukuran yang normal. Telur yang berukuran kecil
umumnya berasal dari ayam yang masih muda, sehingga ukuran kuning telur ayam
muda lebih kecil dibanding ukuran telur dengan ukuran normal.
4. Periksa bau telur
Meskipun kulit telur tampak rapat dan kuat, tetapi aroma telur masih bisa tercium. Jika aromanya seperti busuk dapat dipastikan bahwa isinya pun sudah busuk.
4. Periksa bau telur
Meskipun kulit telur tampak rapat dan kuat, tetapi aroma telur masih bisa tercium. Jika aromanya seperti busuk dapat dipastikan bahwa isinya pun sudah busuk.
5. Guncangkan telur perlahan
Guncangkan telur perlahan di dekat telinga untuk mengecek kondisi di bagian dalam telur dan pastikan tidak ada bunyi (kocak). Telur yang kocak menandakan telur sudah terlalu lama disimpan atau bahkan mulai membusuk. Sebab telur yang masih segar biasanya memiliki putih telur yang masih kental sehingga tidak mudah kocak meskipun dikocok perlahan. Selain itu, rasakan pegerakan kuning telur. Biasanya kuning telur yang bergerak-gerak menandakan tali pusatnya (yang mengikat kuning telur dengan cangkang) sudah terputus. Hal ini disebabkan masa penyimpanan yang terlalu lama. Telur yang masih segar memiliki bagian putih telur yang masih mengikat kuning telur dengan sangat rapat.
6. Rendam telur di dalam air
Cara ini bisa dilakukan ketika Sobat Ternak beraada di rumah. Masukan telur perlahan ke dalam wadah yang telah terisi air, lalu amati kondisi telur dengan tanda-tanda seperti dibawah ini.
- Telur yang tenggelam dalam posisi tidur adalah telur yang masih segar dan baru berusia beberapa hari
- Telur yang tenggelam dalam posisi tidur, tetapi ujungnya yang lebih lebar sedikit terangkat berarti sudah berusia 1 minggu dan biasanya masih layak untuk dikonsumsi
- Telur yang tenggelam dengan ujung runcing dan ujung lebarnya sedikit mencuat seperti mengambang ini memiliki usia sekitar 3 mingguan
- Telur yang mengambang hingga mencapai ke permukaan air adalah telur yang sudah rusak/busuk dan sangat tidak layak untuk dikonsumsi.
Cara meneropong telur dengan menggunakan lampu pijar yaitu:
- Dekatkan ujung telur yang nampak runcing ke dekat lampu karena rongga udara di dalam telur terdapat di bagian ini
- Tampak bayangan dalam telur yang menunjukkan kuning telur berada di bagian tengah telur dan tidak mudah bergerak meskipun diguncang secara perlahan
- Tidak ada noda atau bercak apa pun di dalam telur
- Rongga udara di dalam telur yang masih baru tampak sedikit sedangkan bila rongga telur tampak lebih banyak itu tandanya usia telur sudah cukup lama
Cara yang paling mudah untuk mengetahuinya baik atau tidaknya telur adalah dengan memecahkan telur dalam sebuah wadah. Berikut adalah ciri-ciri telur jika dilihat langsung dari isinya:
- Putih telur masih terlihat sangat kental setelah dipecahkan jika telur tersebut masih baru
- Telur sudah berusia satu mingguan, cirinya putih telur tampak lebih lebar
- Telur yang sudah berusia 2 – 3 mingguan memiliki bagian putih yang lebih keruh dengan tekstur yang sedikit encer
- Jika telur berwarna abu-abu dengan bagian kuning yang sudah tercampur dengan putih, serta mengeluarkan aroma tidak sedap maka telur itu busuk.
Nah, Sobat Ternak sudah tahukan caranya? Selamat mencoba. Cara
tersebut juga berguna untuk mengecek telur yang sudah lama disimpan apakah
telur tersebut masih layak dikonsumsi atau tidak.
Komentar
Posting Komentar