Langsung ke konten utama

Seberapa efektif beternak dengan sistem kemitraan?

Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu. Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio) , Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan

Cara menentukan Jenis Kelamin anak Ayam (Chick Sexing)

Jenis kelamin ayam sangat berpengaruh pada tujuan pemeliharaan. Peternak ayam petelur akan sangat menginginkan anak ayam betina agar bisa bertelur lagi. Sebab ayam jantan tidak bisa bertelur bahkan untuk dijadikan pedagingpun dirasa kurang menguntungkan karena dagingnya sedikit. Selain itu pertumbuhan anak ayam betina lebih cepat dibanding ayam jantan, sehingga peternak tidak harus mengeluarkan biaya pakan sebanyak jika memelihara ayam jantan. Oleh karena itu Sobat Ternak  harus mengetahui cara membedakan jenis kelamin anak ayam (chick sexing). Berikut cara yang bisa dilakukan yaitu :

1. Vent Sexing

    Adalah cara untuk membedakan jenis kelamin berdasarkan lubang alat kelamin/cloaca DOC. Calon anak ayam pejantan memiliki tonjolan seperti jerawat atau lubang jarum berwarna kuning, putih bahkan bisa juga hitam. Sedangkan calon anak ayam betina tidak ada karena betina memiliki ovarium yang berbentuk seperti V. Bagi yang sudah berpengalaman maka vent sexing akan sangat mudah dilakukan tetapi bagi pemula kemungkinan akan kesulitan karena membedakan tonjolan yang sangat kecil. Beberapa kasur terjadi malah pada calon pejantan tidak da tonjolan sedangkan pada betin terdapat tonjolan. Oleh karena itu metode ini tidak begitu akurat.

2. Feather Sexing
   Adalah cara untuk membedakan jenis kelamin berdasarkan bulu pada sayap DOC dengan ketentuan :
  • Apabila bulu bulu pada ujung sayap memperlihatkan panjang bulu yang SAMA antara bulu primer & sekunder, maka DOC tersebut adalah JANTAN. (gambar sebelah kiri) 
  • Apabila bulu bulu pada ujung sayap memperlihatkan panjang bulu yang TIDAK SAMA antara bulu primer & sekunder, maka DOC tersebut adalah BETINA (gambar sebelah kanan)
* Bulu Primer adalah jajaran bulu utama sayap (ukurannya terbesar) sedangkan bulu Sekunder adalah jajaran bulu diatas bulu Primer.

3. Warna Bulu
    Penentuan jenis kelamin berdasarkan warna bulu dapat dilihat setelah DOC tumbuh bulu. Pada ayam kampung ayam pejantan memiliki warna bulu yang lebih mencolok dari pada betina.

4. Reaksi Ayam 
   Penentuan jenis kelamin DOC dengan melihat dari reaksi ayam setelah diberikan rangsangan seperti: 

  • Apabila kulit leher DOC ditarik seperti halnya kucing, calon ayam betina akan meronta  sedangkan calon pejantan diam saja.
  • Apabila dengan cara membalik tubuh DOC di atas telapak tangan, calon betina akan melawan sedangkan calon pejantan diam saja tanpa perlawanan.
  • Apabila kedua kaki DOC diposisikan terbalik atau tergantung, calon betin akan melawan dengan cara mengibaskan sayapnya sedangkan calon pejantan hanya diam saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seberapa efektif beternak dengan sistem kemitraan?

Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu. Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio) , Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan