Langsung ke konten utama

Seberapa efektif beternak dengan sistem kemitraan?

Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu. Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio) , Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan

Seberapa efektif beternak dengan sistem kemitraan?



Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu.

Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio), Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan bonus jika memenuhi kriteria yang ditentukan. Dalam hal penjualan, peternak tidak perlu khawatir masalah pemasaran hasil sebab sudah perjanjian jika sudah panen akan dibeli oleh perusahaan dengan harga yang sudah di tentukan di awal. Bisanya dengan harga berat perekor yang sudah terstandarisasi.

Seperti dua sisi koin yang berbeda, jika tidak dikelola dengan baik semua kebijakan seperti DOC, pakan dan vaksin tadi yang awalnya memberikan jaminan keuntungan tentunya bisa memberikan kerugian. Semua material produksi harus dibeli dari perusahaan mitra. Perusahaan kemitraan sifatnya supplier yang tentunya akan mudah menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan peternak. Semakin banyak kebutuhan dari peternak pastinya akan meningkatkan keuntungan bagi pihak mitra. 

Peternak juga tidak bisa merubah pola pakan atau vaksin menjadi lebih murah dengan formula baru yang lebih efektif karena sudah terikat kontrak. Kebijakan penjualan hasil produksi pada perusahaan kemitraan yang sudah ditentukan diawal tidak dapat berubah. Sekalipun ada perubahan harga naik di pasaran, maka tidak akan ada peningkatan keuntungan yang dratis yang dirasakan peternak. Pihak perusahaan akan mendapatkan keuntungan dua kali yakni dari penjualan sapronak ke peternak dan juga saat menjual hasil panen peternak. Sementara peternak hanya akan memperoleh keuntungan dari penjualan ayam pasca panen saja.

Tak jarang banyak peternak yang awalnya bermitra kemudian lama-kelamaan memilih untuk menjadi peternak mandiri. Akibat harga jual yang tidak sesuai dengan HPP (Harga Pokok Produksi). Apalagi ketika peternak tidak bisa mencapai target bobot badan sesuai standar maka akhirnya ayam tidak diterima oleh mitra sehingga dipasarkan sendiri. Ketika beternak dengan sistem mandiri peternak lebih bisa mengatur pengeluaran untuk membeli sapronak sesuai yang dibutuhkan saja. Untuk menekan HPP bisa dipenuhi dengan pakan yang lebih murah tapi efisiensi tinggi misalnya dengan campuran pakan herbal. Selain itu peternak juga bisa menentukan harga jual ayam sendiri dan tidak ada targetan waktu.

Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menentukan Jenis Kelamin anak Ayam (Chick Sexing)

Jenis kelamin ayam sangat berpengaruh pada tujuan pemeliharaan. Peternak ayam petelur akan sangat menginginkan anak ayam betina agar bisa bertelur lagi. Sebab ayam jantan tidak bisa bertelur bahkan untuk dijadikan pedagingpun dirasa kurang menguntungkan karena dagingnya sedikit. Selain itu pertumbuhan anak ayam betina lebih cepat dibanding ayam jantan, sehingga peternak tidak harus mengeluarkan biaya pakan sebanyak jika memelihara ayam jantan. Oleh karena itu Sobat Ternak   harus mengetahui cara membedakan jenis kelamin anak ayam (chick sexing) . Berikut cara yang bisa dilakukan yaitu : 1. Vent Sexing     Adalah cara untuk membedakan jenis kelamin berdasarkan lubang alat kelamin/cloaca DOC. Calon anak ayam pejantan memiliki tonjolan seperti jerawat atau lubang jarum berwarna kuning, putih bahkan bisa juga hitam. Sedangkan calon anak ayam betina tidak ada karena betina memiliki ovarium yang berbentuk seperti V. Bagi yang sudah berpengalaman maka vent sexing akan sangat mudah di