Langsung ke konten utama

Seberapa efektif beternak dengan sistem kemitraan?

Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu. Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio) , Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan

Privacy Policy


Kebijakan Privasi untuk Halo Ternak
Halo Ternak sangat menyadari bahwa kebijakan privasi menjadi hal yang penting untuk melindungi privasi pengguna. Oleh karena itu berikut ini kami tuliskan kebijakan privasi (privacy policy) yang berhubungan dengan penggunaan website Halo Ternak.
Kebijakan privasi ini adalah gambaran umum mengenai penggunaan website, jika anda ingin mengetahui lebih lanjut informasinya bisa menghubungi kami melalui halaman kontak.


Pengguna Website

Perlu diketahui bahwa yang berkunjung ke Halo Ternak merupakan berbagai kalangan masyarakat. Sehingga setiap pengunjung memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda beda. Setiap orang berhak untuk membuka, membaca dan berkomentar pada setiap artikel yang ada pada Halo Ternak. Oleh karena itu, setiap komentar diharapkan untuk tidak saling menyinggung dan membawa  permasalahan SARA maupun hal lain yang tidak sesuai etika dan Undang Undang di Negara Republik Indonesia. Kami menyaring komentar yang berupa SPAM dengan tidak menerbitkannya. Komentar SPAM merupakan komentar berisi bahasa yang tidak bisa dimengerti serta komentar yang menyertakan link aktif.


Tentang File Log

Halo Ternak berhak untuk melakukan pencatatan log ke dalam file log untuk keperluan pengembangan website. Pencatatan dilakukan secara otomatis oleh vendor pencatatan file seperti Google Analytics. Informasi yang akan tercatat dari pengguna adalah IP address, jenis browser yang digunakan, provider internet, waktu berkunjung, tanggal dan jam kunjungan, sumber masuk ke web, serta informasi lainnya. Kami menggunakan file ini untuk menganalisis tren dan pergerakan pengguna ke dalam situs dan di dalam situs. Hal ini digunakan sebatas untuk menentukan arah pengembangan website kedepannya, sehingga lebih bisa memenuhi kebutuhan pengguna.


Cookie dan Web Beacons

Halo Ternak bersama dengan Google Analytics dan beberapa pihak yang lain melakukan penyimpanan cookie dari pengguna. Hal ini dimaksudkan untuk merekam informasi pengguna pada halaman mana yang diakses atau dikunjungi oleh pengguna website. Kami tidak akan menyebarkan informasi kepada khalayak umum. Namun informasi dikumpulkan untuk memberikan halaman yang lebih sesuai untuk anda lihat lebih lanjut.


Informasi untuk Pembaca

Secara umum konten dari website Halo Ternak bisa dibaca oleh semua umur. Pembaca dikhususkan untuk orang yang memiliki ketertarikan di dunia peternakan seperti mahasiswa peternakan, dosen dan peternak, akan tetapi umumnya Halo Ternak juga bisa dibaca oleh semua kalangan. 


Kebijakan Privasi Online

Kebijakan privasi Halo Ternak ini berlaku secara online, karena basis dari website ini adalah sistem online. Kebijakan privasi ini tidak berlaku apabila terjadi hal hal yang berkaitan secara offline.


Persetujuan

Dengan berkunjung ke website kami, kami menganggap bahwa anda menyetujui kebijkan privasi yang kami buat. Kami dapat mengubah kebijakan privasi ini kapan saja tanpa pemberitahuan sebelumnya. Perubahan mengenai kebijakan privasi akan selalu kami lakukan di halaman ini.




Kebijakan privasi ini terakhir kali diubah pada tanggan 11 April 2019.


Salam,
Halo Ternak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara menentukan Jenis Kelamin anak Ayam (Chick Sexing)

Jenis kelamin ayam sangat berpengaruh pada tujuan pemeliharaan. Peternak ayam petelur akan sangat menginginkan anak ayam betina agar bisa bertelur lagi. Sebab ayam jantan tidak bisa bertelur bahkan untuk dijadikan pedagingpun dirasa kurang menguntungkan karena dagingnya sedikit. Selain itu pertumbuhan anak ayam betina lebih cepat dibanding ayam jantan, sehingga peternak tidak harus mengeluarkan biaya pakan sebanyak jika memelihara ayam jantan. Oleh karena itu Sobat Ternak   harus mengetahui cara membedakan jenis kelamin anak ayam (chick sexing) . Berikut cara yang bisa dilakukan yaitu : 1. Vent Sexing     Adalah cara untuk membedakan jenis kelamin berdasarkan lubang alat kelamin/cloaca DOC. Calon anak ayam pejantan memiliki tonjolan seperti jerawat atau lubang jarum berwarna kuning, putih bahkan bisa juga hitam. Sedangkan calon anak ayam betina tidak ada karena betina memiliki ovarium yang berbentuk seperti V. Bagi yang sudah berpengalaman maka vent sexing akan sangat mudah di

Seberapa efektif beternak dengan sistem kemitraan?

Mengambil jalan usaha melalui peternakan masih sangat umum khususnya di daerah pedesaan. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan lebih maka harus didukung oleh persediaan modal yang lebih juga. Untuk memulai usaha tak jarang jika akhirnya memutuskan beternak dengan sistem kemitraan. Kemudahan yang ditawarkan oleh pihak mitra berupa bantuan sapronak yang bisa dibayarkan pasca panen (term of payment) dan bantuan untuk memasarkan hasil produksi. Sapronak berupa DOC, pakan dan vaksin yang berkualitas mendukung agar bisa memperoleh hasil sesuai target. Selain itu pada saat penawaran sapronak juga biasanya ada pendampingan tim ahli dari pihak mitra. Apalagi untuk peternak pemula pasti akan sangat terasa terbantu. Selama pendamping dari tim ahli dipastikan peternak bisa memahami teknis operasional kandang dan beternak. Serta untuk bahan evaluasi dengan cara menghitung FCR (Feed Conversi Ratio) , Deplesi serta Indeks Performant dari perhitung inilah biasanya peternak bisa mendapatkan